Data menunjukkan bahwa angka kasus penyakit TB Paru masih tinggi, kasus TB Paru yang terjadi pada perawat critical area di Rumah Sakit X Jakarta mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari data kasus TB Paru pada perawat critical area Rumah Sakit Jakarta pada tahun 2016 sebanyak 9 orang. Sedangkan pada tahun 2017 dari Bulan Januari-Desember jumlahnya meningkat menjadi 25 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit Tuberkulosis (TB) Paru pada perawat critical area Rumah Sakit X Jakarta. Jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain case control. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 06 Juli 2018-11 Juli 2018. sampel penelitian ini menggunakan perbandingan 1:2, dengan sampel kasus 25 orang dan sampel kontrol 50 orang. Pengumpulan data dengan menggunakan lembar checklist dan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwaada 3 yang memiliki hubungan dengan terjadinya TB Paru pada perawat yaitu variabel perilaku kewaspadaan standar (OR=0,49 , CI 95%=0,368-0,652), variabel status merokok (OR=4,205, CI 95%=1,448-12,209), status gizi (OR=8,308 , CI 95%=2,472-27,919) dan tidak berhubungan adalah variabel usia (OR=0,207, CI 95%=0,719-12,700).Saran yang dapat dilakukan monitoring melibatkan pihak ketiga, sanksi tegas karyawan yang merokok di area lingkungan rumah sakit, pemantauan status gizi berkala.